Pengertian Reseller Dan Dropshipper Serta Perbedaannya Dalam Bisnis Online
Pengertian Reseller Dan Dropshipper Dalam Dunia Usaha
Pengertian Reseller Dan Dropshipper | Bisnis onlien kian hari kian menjamur, banyak pelaku usaha baru yang terjun dalam bisnis online. Selain bisa dijalankan dengan sangat mudah, ia juga tidak memerlukan modal yang terlalu besar, kita hanya butuh modal dalam pengadaan barangnya saja, tidak perlu tempat atau toko untuk memajang produk agar dilihat orang . Model bisnis sebut bisa menggunakan sistem reseller atau pun dropship. Pada tulisan kali ini kita akan mempelajari bagaimana pengertian reseller dan bagaimana pula pengertian dropship, bagaimana cara kerjanya dan mana yang lebih menguntungkan antar kedua sistem tersebut. Bagi anda yang hendak terjun dalam dunia bisnis bisa mencoba salah satu sistem ini misalnya bisnis reseller pakaian di rumah sehingga tidak perlu modal untukpenyewaan toko.
Indonesia adalah mangsa pasar yang besar, banyak produk yang laku keras di pasaran, teruma produk pakaian muslim wanita atau busana muslimah seperti gamis, hijab pengantin, mukena dan lain-lain.
Berikut ini pembahasan lengkap mengenai pengertian reseller dan dropshipper dalam bisnis online yang bisa anda pelajari dan praktekan sendiri di rumah :

Pengertian Reseller Dan Dropshipper
Reseller
Dilihat dari bahasanya, ia tersusun atas dua kata yakni Re berarti “kembali” dan Seller berartu “penjual”, jika digabungkan maka Reseller berarti “penjualan kembali”. Adapun yang dimaksud reseller tersebut ialah membeli sebuah barang dari produsen atau supplier (biasanya dalam jumlah besar dengan tujuan mendapatkan harga yang lebih murah) dengan tujuan untuk dijual kembali sehingga ada selisih keuntungan dari penjualan tersebut.
Cara Kerja Reseller
Lalu, bagaimana cara kerja dengan sistem reseller tersebut? Sebagai reseller kita harus menyediakan stok barang terlebih dahulu dengan cara membelinya kepada produsen atau supplier, setelah barang tersebut tersedia baru kita menjualnya ke konsumen dengan harga sesuai dengan keinginan kiat.
Agar mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, maka hendaknya membeli barang ke supplier dengan jumlah yang banyak karena semakin banyak barang yang kita pesan maka harganya akan lebih murah. Jika harga pembelian bisa ditekan maka kita akan mendapatkan keuntungan yang semakin besar.
Sistem reseller ini memang sangat sederhana, kita hanya membeli barang dari supplier semurah mungkin kemudian dijual dengan harga sesuai keinginan kita hanya saja kita membutuhkan modal awal yang cukup besar untuk membeli barang ke produsen.
Dropshipper
Adapun sistem dropship (pelakunya disebut dropshipper ) adalah sistem jual beli yang terjadi dimana kita posisinya hanya sebagai perantara saja tanpa harus memiliki stok barang terlebih dahulu, bahkan kita tidak akan pernah melihat barang yang dijual ke konsumen, namun kita bisa meminta kepada pihak produsen agar barang tersebut dikirim atas nama kita.
Sederhananya, kita hanya ikut memasarkan produk orang lain, jika ada konsumen yang memesan barang pada kita maka kita tinggal meminta pihak produsen untuk mengirimkan barang tertentu ke alamat tertentu, sehingga kita tidak perlu capek-capek mengurusi proses packing dan pengiriman barang.
Cara Kerja Dropshipper
Agar memudahkan kita dalam memahami sistem jual beli secara dropship ini. berikut ini adalah alur kerjanya :
- Customer menghubungi dan memesan barang pada kita
- Setelah terjadi kesepakatan barang dan harga dengan customer, kita menghubungi pihak toko atau supplier untuk mengirimkan barang tertentu kepada customer, kemudian kita bayar ke supplier dengan harga sesuai kesepakatan.
- Terakhir, pihak supplier atau toko akan mengirimkan barang ke customer atas nama kita.
Perbedaan Reseller dan Dropshipper
Lalu, apa yang membedakan antara sistem reseller dan dropship ? Ada beberapa poin penting yang membedakan antara kedua jenis bisnis tersebut sebagaimana dimuat dalam danperbedaan.blogspot.com berikut ini :
- Stok
Perbedaan mendasar dalam model jual beli dengan sistem dropship dan reseller adalah pada stok barang. Jika kita ingin menjadi seorang reseller maka kita harus memiliki stoknya terlebih dahulu sedangkan dropshipper tidak.
- Permodalan
Karena kita harus menyediakan stok terlebih dahulu maka tentu kita harus memiliki sejumlah uang untuk membelinya. Lain halnya dengan dropshir yang tidak memerlukan dana untuk belanja stok barang.
- Strategi Marketing
Dalam strategi marketing, seorang reseller lebih diuntungkan karena ia memiliki stok barang yang akan ditawarkan sehingga customer tahu betul bagaimana produk yang akan dibelinya. Lain halnya dengan dropship yang hanya ikut memasarkannya saja tanpa mengetahui secara detail barang yang dijualnya.
- Keuntungan
Sistem reseller pastinya akan mendapatkan margin keuntungan yang lebih besar karena ia memperoleh barang tersebut dengan harga yang lebih murah melalui pembelian dalam jumlah banyak, lain halnya dengan dropship.
- Resiko
Yang terakhir, yang harus dipertimbangkan matang-matang adalah resiko. Seorang reseller tentu akan memiliki resiko kerugian yang besar karena jika stok barang yang dibelinya dari supplier tidak laku tentu ia akan rugi besar. Lain halnya dengan dropship dimana ia tidak akan mengalami kerugian samasekali jika tidak terjadi transaksi.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian reseller dan dropshipper dalam bisnis online, semoga bisa memberikan wawasan baru dan menginspirasi anda untuk terjun menjadi pelaku usaha.